Mobile Legends adalah salah satu permainan MOBA yang dimainkan oleh jutaan pengguna diseluruh dunia. Skala permainan yang luas inilah yang melahirkan komunitas game online. Masyarakat banyak menghabiskan waktu untuk bermain game tersebut hingga 12 jam dalam sehari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana interaksi individu dan upaya individu membangun
kesadaran noema dan noesis selama bermain game Mobile Legends.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologi yang bertujuan untuk menggali kesadaran terdalam para subjek mengenai pengalaman beserta maknanya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, studi kepustakaan, observasi partisipan dan wawancara. Adapun wawancara dilakukan secara mendalam dengan 4 orang informan dari mahasiswa Universitas Satya Negara Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan Mobile Legends adalah permainan yang seru dan cukup menantang, namun Mobile Legends memiliki output yang negatif yaitu phobbing atau ketagihan. Selama bermain Mobile Legends, interaksi yang terjalin hanya melalui simbol-simbol atau tamplate yang tersedia. Pemain memaknai sebuah game Mobile Legends sebagai bagian dalam hidupnya yang mana dapat dilihat dari intensitas waktu bermain yang mencapai 12 jam dalam sehari. Selama bermain Mobile Legends pemain menganggap dirinya adalah seorang hero yang memahami segala strategi permainan