Pengalaman guru mengajar menggunakan komunikasi verbal dan komunikasi
non verbal di Sekolah Luar Biasa (SLB) berbeda dengan guru-guru yang mengajar di
sekolah umum. Penggunaan beragam komunikasi non verbal dilakukan para guru-guru
SLB dalam melengkapi komunikasi verbal dengan tujuan para murid lebih mudah
memahami isi pembelajaran. Tujuan penelitian untuk mengetahui guru SLB dalam
mengkonstruksikan makna mereka menurut cara pandang mereka, dan mengetahui
guru mengelola komunikasi mereka dengan murid menggunakan komunikasi verbal dan
komunikasi non verbal.
Landasan teori yang digunakan adalah teori fenomenologi, teori tindakan sosial,
teori interaksi simbolik, teori konstruktivistik, dan menggunakan landasan konseptual
fenomena, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, guru, murid dan strategi
mengajar.
Desain penelitian yang gunakan paradigma penelitian konstruktivistik,
pendekatan penelitian kualitatif, metode penelitian fenomenologi, sifat penelitiannya
deskriptif. Teknik pengumpulan data utama adalah wawancara.
Guru SLB memiliki cara khusus dalam mengajar, karena anak tunagrahita harus
diajarkan selain menggunakan komunikasi verbal juga menggunakan komunikasi
nonverbal.
Kesimpulan penelitian adalah pengalaman guru SLB dalam mengajar sangat
beragam dan secara khusus. Penggunaan secara intens komunikasi verbal dan
komunikasi non verbal secara bersamaan oleh para guru SLB dalam melakukan proses
belajar mengajar. Latar belakang yang unik dari tiga guru mengajar di SLB merupakan
pengalaman tersendiri dalam memaknai profesi guru. Saran penelitian agar ada
peningkatan terhadap penggunaan komunikasi verbal dan komunikasi non verbal dan
meningkatkan alat-alat yang digunakan untuk mengajar lebih variatif.