Harga pokok produksi adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam perusahaan. Sinar Mandiri adalah perusahaan yang melakukan proses produksi berdasarkan pesanan konsumen. Perusahaan belum memiliki perhitungan harga pokok produksi yang tepat, sehingga informasi mengenai harga pokok dari produk yang dihasilkan tidak diketahui dengan pasti keakuratannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan perhitungan harga pokok produksi konstruksi baja ringan sebelum dan setelah penerapan biaya berdasarkan pesanan dengan pendekatan full costing dan untuk mengetahui besarnya harga jual produk setelah perhitungan tersebut serta penerapan analisis biaya diferensial dalam pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada Sinar Mandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga pokok produksi 1 proyek konstruksi baja ringan menurut perhitungan perusahaan adalah Rp. 10.955.000,-, sedangkan menurut perhitungan full costing adalah Rp. 11.891.250,- (dibulatkan), harga jual menurut perhitungan perusahaan adalah Rp. 15.000.000,- sedangkan menurut perhitungan full costing sebesar Rp. 16.647.750,-. Perbedaan tersebut dikarenakan perusahaan tidak membebankan biaya overhead pabrik ke dalam produk. Hasil lainnya yakni biaya diferensial yang dikeluarkan untuk pesanan konstruksi baja ringan sebesar Rp. 84.935,- per݉ ݎ݁ݐଶ, sehingga biaya diferensial yang harus dikeluarkan perusahaan adalah Rp. 10.616.975,-, sedangkan pendapatan diferensial yang diperoleh perusahaan per݉ ݎ݁ݐଶ nya sebesar Rp. 120.000 sehingga pendapatan diferensial yang akan diperoleh perusahaan sebesar Rp. 15.000.000,-. Dengan demikian, perusahaan sebaiknya menerima pesanan khusus tersebut karena pendapatan yang diperoleh lebih besar dari pengorbanan yang harus dikeluarkan perusahaan.