Penelitian ini dilatar belakangi oleh maraknya pemberitaan di media online
mengenai kasus pelecehan seksual. Hal tersebut sejalan dengan data dari Komnas
Perempuan yang menunjukan angka kasus kekerasan seksual setiap tahun terus
mengalami peningkatan dengan remaja perempuan sebagai pihak yang paling
banyak dan rentan menjadi korban.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori jarum hipodermik
yang dimunculkan oleh Elihu Katz yang beranggapan bahwa khalayak menerima
pesan secara terus menerus tanpa pertimbangan yang kemudian menimbulkan
pengaruh yang kuat pada segi behavioral, kognitif dan afektif.
Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian menggunakan
pendekatan kuantitatif, dengan paradigm positivistik. Metode yang digunakan
adalah metode survei dan penelitiannya bersifat eksplanatif. Pengumpulan data
dengan Simple Random Sampling menggunakan populasi berjumlah 197 remaja
perempuan dan sampelnya sebanyak 132 remaja perempuan.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terpaan berita pelecehan seksual di
media online cukup berpengaruh terhadap tingkat kecemasan remaja perempuan
sebesar 32,4% sementara sisanya 67,6% dipengaruhi oleh faktor lain di luar
penelitian ini.
Dari hasil penelitian dan kesimpulan, penulis memberikan saran untuk
akademis dan praktis, agar para jurnalis dan perusahaan media massa lebih mampu
membuat berita yang mengandung informasi aktual dan faktual untuk memenuhi
kebutuhan khalayak.