Penguraian suatu pesan adalah bagaimana anggota audiens dapat memahami, dan menafsirkan pesan tersebut. Ini adalah proses interpretasi dan terjemahan informasi kode ke dalam bentuk yang dapat dipahami. Audiens mencoba merekonstruksi gagasan dengan memberi makna pada simbol dan dengan menafsirkan pesan secara keseluruhan. Komunikasi yang efektif dicapai hanya ketika pesan diterima dan dipahami dengan cara yang dimaksud.
Teori komunikasi yang digunakan adalah model komunikasi Encoding-Decoding pertama kali dikembangkan oleh sarjana studi budaya Stuart Hall pada tahun 1973. Berjudul 'Encoding dan Decoding dalam Wacana Televisi', Hall menawarkan pendekatan teoretis tentang bagaimana pesan-pesan media diproduksi, disebarkan, dan ditafsirkan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa khalayak pemirsa program Bale-bale tertarik dan mengenal program Bale-bale, karena menyajikan tema dan narasumber yang menarik, hanya saja waktu tayang yang berubah masih menjadi kendala yang membuat pemirsa kecewa. Pesan yang disampaikan mampu diterima khalayak dengan dialek dan candaan betawi. Tayangan Bale-bale ditonton ketika khalayak memiliki waktu luang, gonta ganti chanel masih dilakukan khalayak ketika Bale-bale tayang berbarengan dengan acara lain yg dianggap sama menariknya.