perusahaan harus melakukan langkah-langkah untuk selalu berkembang dan berinovasi untuk dapat mempertahankan masyarakat dan memiliki kekuatan kompetitif yang lebih baik dari pesaingnya. Kehadiran Brand Ambassador bertujuan untk menarik perhatian masyarakat dan dianggap mampu menggiring seseorang untuk memilih dan membeli sebuah produk.
Teori yang digunakan adalah Teori Jarum Hipodermik, teori ini juga disebut dengan bullet theory karena seperti peluru yang ditembakan tanpa bisa dihindari oleh sasaran.
Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme dengan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan ialah survei dan sifat penelitian ini bersifat eksplanatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pria dewasa dini rentang usia 18 tahun sampai dengan 35 tahun sebanyak 95 orang. Teknik sampel penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dan salah satu teknik yang diambil adalah purposive sampling yaitu merupakan metode penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria tertentu dengan menggunakan rumus slovin dengan jumlah responden 76 orang.
Hasil penelitian uji korelasi nilai signifikan 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Yang artinya terdapat korelasi yang signifikan antar variabel Brand Ambassador (X) terhadap Minat Beli (Y). Dalam hal ini uji regresi linier sederhana diperoleh nilai sebesar Y= 6,062 + 0,763. Kemudian hasil dari uji t hitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttable ialah sebesar
(6.729