Hasil penelitian membuktikan bahwa arang aktif dapat dibuat dari bahan organik maupun anorganik yang mengandung kadar karbon tinggi. Dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan, penelitian karbon aktif biasanya dari tempurung kelapa, ampas tebu, dan serbuk gergaji. Padahal masih banyak yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan karbon aktif, salah satunya adalah cangkang kluwek (pangium edule). Limbah cangkang kluwek (pangium edule) dapat dimanfaatkan sebagai arang aktif untuk bahan penyerap gas dan cairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik arang aktif cangkang kluwek (pangium edule). Penelitian mengenai pemanfaatan arang aktif dari cangkang kluwek (pangium edule) dengan aktivasi terbaik serap krom dari NaOH dan HCl berdasarkan uji kadar air, kadar abu dan kadar iod telah dilakukan. cangkang
kluwek (pangium edule) dibersihkan dan dikarbonisasi pada suhu 700°C selama 1 jam, lalu diayak dengan ukuran 30-60 mesh. Arang hasil karbonisasi direndam pada larutan NaOH, HCl sebagai bahan aktivator masing – masing dengan variasi
konsentrasi sebesar 25%, 30%, dan 35% selanjutnya arang diaktivasi pada suhu 110°C. Sifat yang diuji adalah kadar air, kadar abu, bagian yang hilang pada pemanasan 800°C, dan daya serap iodium. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa konsentrasi berbagai bahan aktivator berpengaruh sangat nyata terhadap karakter karbon yang dihasilkan. Hasil terbaik diperoleh dari cangkang kluwek (pangiumedule) yang direndam dengan bahan aktivator HCl 30% dengan karakter sebagai berikut: kadar air sebesar 0,07%, kadar abu 1,55% dan kadar iod 1055,05 mg/g berdasarkan standar SNI 06-3730-1995 dibandingkan dengan yang lain. Efektifitas daya adsorpsi arang aktif cangkang kulit kluwek dengan asumsi yang terbaik yaitu HCl konsentrasi 30% terhadap Crom (Cr) sebesar 78,48%.