Indonesia yang terletak di Asia Tenggara memiliki posisi strategis terhadap
keberlangsungan Tiongkok dalam menempuh cita cita untuk menciptakan tatanan
internasional yang harmonis melalui soft power. Namun, hubungan Tiongkok dan
Indonesia sempat mengalami kesalah pahaman dimulai pada tahun 1967 hingga 23
tahun perlahan lahan dilakukan normalisasi kembali. Meskipun hubungan tersebut
perlahan membaik, image Tiongkok sebagai negara komunis yang buruk sulit
dilupakan dan sudah melekat dalam ingatan masyarakat Indonesia. Tiongkok dan
Indonesia melakukan kerjasama internasional dengan cara mendirikan sebuah lembaga
bernama Confucius Institute di universitas islam. Pendirian Confucius Institute melalui
diplomasi budaya dengan cara memperkenalkan budaya serta mengajarkan bahasa nya
diharapkan dapat menjadi salah satu langkah Tiongkok menciptakan diplomasi publik
untuk memperbaiki citra buruk yang telah melekat didalam dirinya dan dapat
menjebatani hubungan antara people-to-people antar kedua masyarakat negara. Skripsi
ini bertujuan untuk mencari sejauh mana efektivitas dari pendirian lembaga tersebut
dengan analisis menggunakan kombinasi kualitatif dan kuantitatif dan jenis penelitian
eksplanatif dengan teknik keabsahan data Credibility menggunakan metode
Triangulasi.