Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan terkait kurangnya komunikasi antar pribadi remaja dan orangtua dalam keluarga broken home yang mampu mempengaruhi perkembangan remaja broken home baik secara perkembangan moral maupun perkembangan kepribadian.
Teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah Teori Pengungkapan Diri yang merupakan sebuah tipe komunikasi tentang informasi diri pribadi yang umumnya disembunyikan, namun dikomunikasikan kepada orang lain.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu wawancara dan observasi dengan pihak keluarga broken home di Perumahan Juanda Bekasi Timur, dengan mewawancarai informan 2 remaja dan 2 orang tua keluarga broken home harmonis dan keluarga tidakharmonis
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi pada keluarga broken home harmonis berjalan baik bagi remaja dan perkembangan remaja menjadi terkendali dan baik bagi kehidupan remaja sedangkan keluarga broken home tidakharmonis komunikasi antar pribadi tidak berjalan dengan baik dan perkembangan remaja berubah jauh tidak seperti remaja normal lainya yang dipicu karena kurangnya komunikasi dan perhatian orang tua. Saran dari penelitian ini adalah dalam kondisi apapun dan sesibuk apapun orang tua harus tetap menyisihkan waktu mereka untuk anaknya baik dengan berkomunikasi dan interaksi secara langsung.