Informasi
Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog
Text
Tindakan Komunikatif Komunitas Tuli Dalam Ruang Publik Sunyi Coffee Sebagai Upaya Perjuangan Demokratis
Penggunaan bahasa isyarat SIBI dianggap terlalu sulit dan susah dipahami oleh teman Tuli, mereka lebih menyukai bahasa isyarat BISINDO untuk digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Mereka pun melakukan tindakan komunikataif agar pemerintah melihat apa yang mereka inginkan. Hak berkomunikasi mereka seperti dirampas, bahkan mereka dianggap tidak setara oleh orang normal pada umumnya hanya karena memiliki kekurangan dalam pendengaran.
Teori yang digunakan adalah interaksi simbolik teknik manusia yang memakai simbol untuk mempresentasikan apa yang dimaksud membuatnya menarik dan dampak yang dilihat dari penguraian atas simbol mengenai perbuatan pihak yang terlibta interaksi sosial.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan paradigma pospositivisme tanpa membuat jarak dengan apa yang diteliti tentang bagaimana teman Tuli melakukan tindakan komunikatif untuk memperjuangkan hak demokraktisnya.
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa komunikasi antar teman Tuli dengan teman dengar ataupun sesame teman Tuli bersifat diadik atau tatap muka. Teman Tuli memilih bahasa isyarat BISINDO sebagai bahasa kesehariannya. Faktor penghambatnya adalah merka tidak mau bahkan tidak tertarik menggunakan bahasa isyarat SIBI karena terlalu rumit untuk dipahami, memiliki arti yang berbeda dan susah untuk dipraktekkan.
Kesimpulan dari hasil penelitian, penulis memberikan saran kepada teman Tuli memberikan dan meningkatkan variasi tindakan komunikatif agar teman dengar lebih banyak ingin mempelajari BISINDO.
Ketersediaan
Informasi Detail
Judul SeriVersi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain