Penelitian ini dilatar belakangi oleh Berbagai indikasi berubahnya perilaku
remaja yang diakibatkan oleh media sosial TikTok ini menggambarkan bahwa
terjadinya perubahan perilaku para remaja yang berdampak terhadap cara
berinteraksi remaja dengan orang terdekat menjadi interaksi melalui media sosial,
misalnya antara orang tua dan anak yang sibuk dengan gawai masing-masing.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Inokulasi yang
dicetuskan oleh William J. McGuire yang beranggapan bahwa salah satu
pendekatan dalam persuasi yang bertujuan agar orang-orang resisten terhadap
argumen persuasif yang dilakukan oleh orang lain.
Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian menggunakan
pendekatan kuantitatif, dengan paradigma positivisme. Metode yang digunakan
adalah metode survei dan penelitiannya bersifat eksplanatif. Pengumpulan data
dengan Simple Random Sampling menggunakan populasi berjumlah 375 remaja di
wilayah RW 03 Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat
dan sampelnya sebanyak 193 responden.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan media sosial TikTok
memiliki pengaruh sebesar 0,401 atau 40,1% terhadap perilaku remaja, sementara
sisanya yaitu sebesar 59,9% berasal dari kontribusi faktor-faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis
memberikan saran untuk teoritis dan praktis, agar penggunaan media sosial TikTok
pada kalangan remaja dapat lebih memperhatikan norma, etika, dan moral yang ada
di kehidupan bermasyarakat.