Semakin meningkatnya permintaan pasar ikan sidat perlu adanya ketersediaan ikan sidat sepanjang tahun pada tingkat prduksi maksimal dan berkelanjutan, salah satunya yaitu dengan transportasi untuk penyediaan benih. Kegiatan
tansportasi benih banyak mengalami kendala salah satunya setres dan kematian
senhingga perlu penanganan yang baik agar ikan tetap hidup dan sehat ketika
sampai dipembudidaya. Sistem transportasi dibagi menjadi dua metode yaitu tertutup dan terbuka. Ada beberapa metode yang memungkinkan ikan dapat dikirim
dengan keadaan hidup, salah satu cara transportasi untuk menekanankan ortalitas
ikan adalah dengan cara pembiusan dengan menggunakan bahan anestesi.
Belakangan ini penggunaan bahan anestesi beralih kebahan anestesi alami, salah
satunya yaitu tanaman minyak cengkeh. Minyak cengkeh mengandung minyak
atsiri dan eguanol yang berfungsi sebagai anestetik dan anti mikrobial, sehingga
dapat dimanfaatkan sebagai bahan anestesi untuk ikan.
Minyak cengkeh dan minyak sirih adalah bahan alami untuk pembiusan
ikan. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui dosis yang terbaik untuk pembiusan ikan sidat. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan tiga perlakuan ( Kontrol, 0,2ml/L Minyak Cengkeh, 0,2ml/L Minyak Sirih dan 0,2 ml/L Kombinasi dengan perbandingan 1:1 ) dengan tiga kali
ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Minyak Cengkeh dan
Minyak Daun Sirih berpengaruh terhadap pemingsanan ikan sidat yang dimana
pada waktu pingsan perlakuan P1 sebesar 62,66 ± 11,15b dan waktu pulih selama
366,00 ± 70,92 a dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 100%, maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan bahan anastesi Minyak Cengkeh dapat mempercepat pingsan ikan dan tingkat kelangsungan hidup yang tebaik.