Ketersediaan produktivitas hasil tangkapan merupakan faktor penting
dalam peningkatan kinerja suatu pelabuhan perikanan karena semakin tinggi
jumlah produksi ikan yang didaratkan di suatu pelabuhan maka akan semakin baik
kinerja suatu pelabuhan. Pada tahun 2017 Potensi sumber daya cakalang di
Indonesia 352.806 ton/tahun, dan baru dimanfaatkan sebesar 70% ton/tahun.
Pemanfaatan sumber daya cakalang dapat berhasil jika terdapat kepastian fishing
ground, tingkat pemanfaatan yang optimal dan alat tangkap yang efektif dalam
menangkap cakalang. Ikan cakalang merupakan salah satu hasil tangkapan selain
ikan tuna dan tongkol. Ikan ini merupakan sumber daya ikan yang potensial untuk
dikembangkan, karena salah satu sumber makanan sehat bagi masyarakat dan juga
sebagai sumber devisa negara.
Kajian produktivitas dalam kegiatan perikanan tangkap ditentukan oleh
seberapa besar upaya penangkapan dalam memanfaatkan sumber daya ikan.
Upaya penangkapan ditentukan berdasarkan dimensi alat tangkap, kapal, jumlah
hari operasi, dan teknologi penangkapan yang digunakan. Penangkapan cakalang
di perairan Palabuhanratu telah berlangsung cukup lama, dengan intensitas yang
padat. Data mengenai tingkat pemanfaatan suatu sumber daya ikan sangat penting,
karena akan menentukan apakah pemanfaatan sumber daya tersebut kurang
optimal, optimal, atau berlebih. Pemanfaatan sumber daya ikan yang berlebihan
akan mengganggu tingkat kelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis produktivitas perikanan cakalang yang tertangkap dengan pancing
tonda di Palabuhanratu.
Penelitian dilaksanakan di perairan Teluk Palabuhanratu pada bulan
September – Oktober 2021. Adapun metod penelitian yang digunkaan ialah
metode survei dengan pendekatan secara deskriptif statistik dengan analisis data
berupa analisis LPUE Landing per Unit Effort. Hasil penelitian menunjukkan
produktivitas cakalang pancing tonda tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan
nilai LPUE sebesar 694,52 kg/trip dengan total produksi sebesar 208.357 kg dan
trip sebanyak 300. Produktivitas terendah terjadi tahun 2016 dengan nilai LPUE
produksi sebesar 211,52 kg/trip dengan produksi sebesar 106.182 kg dengan
jumlah trip sebanyak 502.Tingkat pemanfaatan cakalang oleh nelayan skala kecil
saat ini menunjukkan perkembangan yang pesat ditunjang dengan keberadaan
rumpon sebagai alat bantu penangkapan para nelayan pancing tonda di PPN
Palabuhanratu. Adapun saran yang diajukan pada penelitian ini ialah diperlukan
penelitian lanjutan terkait ukuran mata pancing tonda yang digunakan hitungan
dan hasil tangkapan cakalang. Diperlukan penelitian lanjutan berupa perbedaan
produktivitas cakalang pancing tonda dengan menggunakan rumpon dan tanpa
rumpon di sekitar perairan Teluk Palabuhanratu. Dengan didapatkannya tren
produktivitas yang meningkat maka perlu dilakukannya perhatian khusus dalam
menjaga kestabilan stok cakalang di perairan Teluk Palabuhanratu.