Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja produsen tahu dan tempe sebelum dan sesudah kenaikan harga kedelai studi kasus di wilayah Jakarta Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh produsen tahu/tempe yang dipilih berdasarkan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu di wilayah Jakarta Selatan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian sebanyak 35 produsen tahu dan tempe dari wilayah Jakarta Selatan terbagi menjadi 4 Kecamatan yaitu Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, dan Pasar Minggu. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana peneliti menghasilkan dan mengolah data yang bersifat deskriptif. Analisis ini menggunakan uji pangkat tanda Wilcoxon Signed Rank Test yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah kenaikan bahan baku kedelai. Atas kenaikan harga bahan baku kedelai, para produsen terpaksa mengurangi volume produksi, mengurangi kualitas produk dari segi ukuran tahu dan tempe namun pada tingkat harga yang sama. Kenaikan harga bahan baku kedelai terbukti berdampak negative terhadap kinerja produsen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja produsen UMKM tahu/tempe sebelum dan sesudah kenaikan harga bahan baku kedelai.