HIV/AIDS adalah masalah global yang akan terus terjadi, dan jika tidak ditangani bersama-sama, konsekuensinya akan secara signifikan mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat internasional. Namun, interkoneksi antar sektor sangat penting dalam membangun mekanisme kerja sama antara organisasi internasional dan negara-negara yang membutuhkan bantuan. Organisasi internasional yang menangani isu-isu terkait HIV/AIDS, The Joint United Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menjalin kerja sama dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta, lembaga non-pemerintah. Kerja sama ini diwujudkan lewat agenda fast track cities untuk mencapai pemahaman status HIV/AIDS melalui Tanya Marlo. Karena Tanya Marlo masih dalam pilot project, peneliti menguji efektivitas program ini,apakah hal itu mempengaruhi kerja sama UNAIDS dan Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori liberalisme institusional, pendekatan kuantitatif, model penelitian bersifat deskriptif kuantitatif, dengan menyebarkan kuesioner pengukuran pada skala Likert dalam bentuk Google Forms ke populasi kritis. Dari data yang telah di olah peneliti, program kerja sama UNAIDS-Indonesia melalui sosialisasi Tanya Marlo dalam memahami status HIV/AIDS pada populasi kunci di DKI Jakarta efektif dilakukan.