Badan Wakaf Al-Quran (BWA) adalah sebuah lembaga filantropi islam yang berpusat di Tebet Jakarta Selatan. BWA membuka perekrutan relawan untuk mahasiswa dan masyarakat dalam membantu menjalankan projek kegiatan pendistribusian Al-Quran dan kegiatan sosial lainnya, Tetapi dalam melakukan pendaftaraan relawan tersebut, belom dilakukan secara terkomputerisasi atau masih dilakukan secara manual menggunakan kertas formulir. Jadi sangat kurang optimal layanan relawan BWA saat melakukan pengisian dan pengolahan data pada formulir relawan tersebut. Keadaan ini mendorong penulis perlunya pengembangan kualitas layanan relawan BWA yang lebih baik. Pengembangan yang akan dilakukan yaitu mengubah user interface website Badan Wakaf Al-Quran dengan menambahkan fitur relawan, Agar formulir pendaftaraan BWA dapat terkomputerisasi, demi mempermudah perekrutan dan pengolahan data para relawan yang ingin bergabung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode design thinking untuk pengembangan user interface website BWA dengan 5 tahapannya, yaitu emphatize (Berempati), define (Pemahaman), ideate (Pembentukan pengertian), prototype (Prototipe) dan test (Pengujian). Penulis berharap dengan menggunakan metode design thinking dapat merancang solusi yang efektif dan efesien pada masalah yang diteliti. Sehingga pengembangan aplikasi yang dibangun dapat mempermudah relawan dan tim relawan Badan Wakaf Al-Quran. Bahwa metode design thinking dapat menjawab kebutuhan dan masalah dari pengguna untuk mencapai tujuannya, Tahapan emphaty mengawali pemahaman kebutuhan dari pengguna karena ikut merasakan apa yang pengguna butuhkan dan dapat diimplementasikan dalam bentuk penggembangan aplikasi berbasis website sebagai solusi pemecah masalah.