Jaringan nirkabel memberikan alternatif baru dalam mengakses internet kecepatan
tinggi tanpa bergantung pada jaringan kabel yang menyebabkan mobilitas user
terbatas. Salah satu alat yang digunakan untuk mengakses jaringan nirkabel atau
WLAN adalah Mikrotik, Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang
dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal,
mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless User
dapat terhubung dalam jaringan untuk mengakses dan mengirim data serta
melakukan koneksi ke internet tanpa menggunakan media kabel. Agar kecepatan
internet lebih setabil dan lebih optimal maka perlu menggunakan metode queue
yaitu Stochastic Fairness Queuing (SFQ). Stochastic Fairness Queue (SFQ)
memastikan paket yang dapat masuk dengan membaginya menggunakan algoritma
roundrobin. Sebuah traffik dapat diidentifikasi secara unik dengan 4 cara yaitu srcaddress,
dst address, src port, dst-port. Parameter inilah yang digunakan oleh
algoritma hashing SFQ untuk mengelompokkan paket ke salah satu dari 1024
substream. Pada penelitian analisis ini kualitas jaringan nirkabel layanan data yang
diukur adalah throughput, delay dan jitter. Pengujian dilakukan di dalam ruangan
dengan dengan dua pengukuran agar dapat dibandingkan hasil akhirnya,
pengukuran pertama saat sebelum menggunakan metode Stochastic fairness
Queuing (SFQ) dan pengukuran yang kedua sesuah menggunakan metode Stocastic
Fairness Queuing (SFQ) dan masing-masing dilakukan tiga kali pengukuran untuk
diambil rata-ratanya. Hasil yang lebih optimal pada jaringan nirkabel (WLAN)
yaitu setelah mengguanakan metode Stochastic Fairness Queuing (SFQ) dengan
throughput rata-rata sebesar 106,018810 bps.