Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan mengetahui pengaruh Staphylococcus aureus dalam ruangan terhadap sick building syndrome (SBS) pada karyawan front office dan ruang operasional di PT Unilab Perdana, Jakarta Selatan. Lokasi penelitian dilakukan di PT Unilab Perdana, Jakarta Selatan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Juli 2019. Hasil penelitian menunjukan, bahwa: pengaruh gejala SBS di lokasi front office sebanyak 44 orang, jumlah rata-rata sebanyak 9 koloni bakteri staphylococcus aureus. Sedangkan pengaruh gejala SBS di lokasi ruang operasional sebanyak 64 orang, dengan rata-rata sebanyak 18,3 koloni bakteri staphylococcus aureus. Jumlah karyawan yang berada di ruang operasional mengalami frekuensi keluhan-keluhan Sick Building Syndrome (SBS) didominasi oleh Sakit kepala, lelah, sulit berkonsentrasi dan Mual dan pusing-pusing dengan kategori 1-3 kali terjadi sebanyak 8 orang (53,33%). Penyebab jumlah karyawan yang berada di ruang operasional mengalami frekuensi keluhan-keluhan Sick Building Syndrome (SBS) karena banyaknya karyawan yang berada di lokasi ruang operasional, dan aktifitas karyawan terpusat di ruang operasional. Dengan demikian, terdapat terdapat pengaruh jumlah koloni bakteri staphylococcus aureus dalam ruangan terhadap Sick Building Syndrome (SBS) pada karyawan front office dan ruang operasional PT Unilab Perdana, Jakarta Selatan. Dominasi gejala dan frekuensi keluhan Sick Building Syndrome (SBS) terjadi pada karyawan di ruang operasional PT Unilab Perdana, Jakarta Selatan.