Informasi
Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog
Text
KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN PERIKANAN LAYUR (Trichiurus spp) DI PPN PALABUHANRATU DITINJAU DARI ASPEK TEKNIK PENANGKAPAN IKAN
Pendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan atau Ecosystem
Appraoch to Fisheries Management (EAFM) adalah sebuah konsep bagaimana
menyeimbangkan dimensi-dimensi pengelolaan melalui pendekatan yang
terintegrasi dan berbasis ekosistem. Implementasi EAFM memerlukan perangkat
indikator yang dapat digunakan sebagai alat monitoring dan evaluasi mengenai
sejauh mana pengelolaan perikanan sudah menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan
berbasis ekosistem. Indikator EAFM tersebut tergabung dalam 6 domain yaitu, (1)
sumberdaya ikan; (2) habitat dan ekosistem; (3) teknik penangkapan ikan; (4)
ekonomi; (5) sosial; (6) kelembagaan.
Perairan Palabuhanratu terletak di selatan Jawa Barat dan masuk dalam
Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 573. PPN Palabuhanratu menjadi tempat
pendaratan ikan layur (Trichiurus spp) di Pantai Selatan Jawa. Ikan layur
merupakan salah satu ikan demersal ekonomis penting yang ada di perairan
Indonesia, permintaan ikan layur cenderung meningkat terutama pada musim ikan.
Selain karena tingginya permintaan, peningkatan upaya penangkapan juga terjadi
karena bertambahnya jumlah kapal maupun peningkatan jumlah trip.
Domain yang menjadi fokus dalam penelitian yaitu domain teknik
penangkapan ikan. Adapun indikatornya yaitu : fishing capacity, selektivitas alat
tangkap, metode penangkapan ikan yang bersifat destruktif dan atau ilegal,
kesesuaian fungsi dan ukuran kapal penangkapan ikan dengan dokumen legal,
modifikasi alat penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan, serta sertifikasi
awak kapal perikanan.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan perikanan layur di PPN
Palabuhanratu dan 2) Menilai keberlanjutan pengelolaan perikanan layur di PPN
Palabuhanratu berdasarkan kriteria EAFM pada domain teknik penangkapan ikan.
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020 yang bertempat
di PPN Palabuhanratu. Metode pengambilan data yang digunakan pada penelitian
ini adalah purposive sampling. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan sistem skoring sederhana dengan memakai sistem skor likert yang
berbasis ordinal 1,2,3 dimana semakin besar skornya maka skornya akan semakin
baik.
Ikan layur merupakan komoditas unggulan di PPN Palabuhanratu, armada
utama pada penangkapan ikan layur yang beroperasi di PPN Palabuhanratu adalah
kapal kincang yang berukuran dibawah 2 GT (Gross Tonage) dan alat tangkap yang
digunakan adalah pancing ulur (hand line). Produksi perikanan layur selama 5
tahun terakhir memiliki rata-rata hasil tangkapan 116.813kg/tahun dengan nilai
produksi sebesar Rp.4.788.052.850. Nelayan layur melaut mulai pukul 03.00 WIB
(one day fishing) paling lama 2 malam/trip. Daerah penangkapan ikan berada di
sekitar Teluk Palabuhanratu sampai dengan Pantai Ujung Genteng.
Berdasarkan hasil analisis data yang sudah diolah, pengelolaan perikanan
layur di PPN Palabuhanratu mayoritas mendapatkan skor 3 pada domain teknik
penangkapan ikan kecuali indikator kapasitas perikanan dan indikator sertifikasi
awak kapal perikanan hanya memperoleh skor 1, perolehan nilai komposit sebesar 86,67, artinya pengelolaan perikanan layur di PPN Palabuhanratu berdasarkan
kriteria EAFM dikategorikan “Baik Sekali”.
Saran yang diperoleh dari penelitian ini adalah meningkatkan indikator yang
belum maksimum dengan melakukan pengawasan dan pengontrolan pada perizinan
armada penangkapan, alat penangkapan dan jumlah trip, serta meningkatkan
kualitas nelayan melalui pelatihan sertifikasi di PPN Palabuhanratu. Perlu adanya
penelitian lanjutan terkait Rekomendasi Pengelolaan Perikanan (RPP) untuk
memperbaiki kinerja terutama pada domain teknik penangkapan ikan.
Ketersediaan
Informasi Detail
Judul SeriVersi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain