Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di Indonesia dilakukan dengan menggunakan teknik amalgamasi yang menghasilkan limbah merkuri dan berpotensi mencemari lingkungan sekitar. Kontaminasi merkuri diduga terjadi pada Sungai Ciherang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kadar merkuri pada air sungai dan benthos Sungai Ciherang dengan perbedaan jarak 0,28 km sebelum pertambangan, 0,51 km setelah pertambangan dan 1,42 km setelah pertambangan. Pengambilan sampel air dan benthos dilakukan dengan menggunakan water sampler sedangkan benthos menggunakan Ekman grab yang kemudian dibawa ke laboratorium dan di analisa kadar merkuri dengan alat mercury analyzer. Kadar merkuri pada air Sungai Ciherang berkisar antara 0,0002 mg/L – 0,0005 mg/L. Sedangkan kadar merkuri pada benthos berkisar antara 0,04 mg/kg – 0,2 mg/kg.