REDD+ merupakan suatu langkah yang bermanfaat untuk mengurus masalah pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. REDD+ sebuah mekanisme insentif global oleh Indonesia serta Norwegia berawal dari tahun 2010 yang dilaksanakan pada provinsi Kalimantan Tengah. pada tahun yang sama, Indonesia serta Norwegia menandatangani perjanjian kerjasama yang disebut Kemitraan REDD+ Indonesia-Norwegia. Tujuan berasal perjanjian ini merupakan berusaha mengurangi emisi gas rumah kaca menggunakan perlindungan hutan pengelolaan berkelanjutan. Perjanjian tadi membuat Norwegia berkomitmen menyampaikan dana kepada Indonesia menjadi insentif buat mengurangi deforestasi dan degradasi hutan. Pada penelitian ini untuk menjelaskan, mengetahui, menelusuri bagaimana Kerja sama Indonesia dengan Norwegia dalam adanya skema Reducing Emissions From Deforestation And Degradation (REDD+) untuk hutan yang ada di Indonesia terutama di wilayah hutan yang berada di provinsi Kalimantan Tengah. Dalam penelitian, digunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka, wawancara adapun pustaka yang di lakukan dalam penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu berupa jurnal, artikel ilmiah, skripsi dan laporan atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Berdasarkan temuan penelitian ini, Indonesia dan Norwegia menjalin kerjasama karna adanya permasalahan pada hutan Kalimantan Tengah Tentu saja kedua negara mempunyai kepentingan yang berlawanan. Indonesia berkepentingan untuk menampilkan citra positif ke seluruh dunia, karena Indonesia mempunyai hutan yang sangat luas namun juga mempunyai berbagai kesulitan sehingga diperlukan. Norwegia juga telah membuat komitmen yang signifikan terhadap perlindungan hutan. Tanggung jawab moral kepada negara-negara berkembang yang mempunyai kawasan hutan luas. Program REDD+ berupa beberapa mitra kegiatan yang menandatangani Letter of Intent yang disepakati antara Indonesia dan Norwegia.