Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh daya tarik konten TikTok
@Hanya_Backpacker dan Instagram @purnamarafli_ terhadap kesadaran merek
produk Kahf. Dengan membandingkan efektivitas TikTok dan Instagram dalam
meningkatkan kesadaran merek produk Kahf melalui konten yang diproduksi oleh
influencer @Hanya_Backpacker dan @purnamarafli_.
Penelitian ini menggunakan teori elaboration likelihood dan teori brand
awareness. Teori ELM dikembangkan oleh para ahli dari Ohio State University
Amerika Serikat yaitu Richard E. Petty dan John T.Cacioppo pada 1980. Teori
Brand Awareness dikembangkan oleh Aaker 1991.
Dengan menggunakan paradigma positivistik, pendekatan kuantitatif
dengan jenis penelitian ekslanatif-komparatif, metode yang digunakan adalah
survey dengan teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling.
Terdapat 99 responden sebagai sampel. Data-data dalam penelitian ini di olah
dengan menggunakan system komputerisasi yaitu program System Package Social
Science 29 (SPSS 29).
Hasil dalam penelitian ini memiliki pengaruh positif antara variabel
Pengaruh Daya Tarik Antara Konten TikTok @Hanya_Backpacker Terhadap
Kesadaran Merek Produk Kahf dengan nilai sebesar 332 yang artinya > 0,05 dan
nilai t hitung 975 > t tabel 0,199 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Pengaruh Daya
Tarik Konten Instagram @Purnamarafli_ Terhadap Kesadaran Merek Produk Kahf
sebesar 0,01 yang artinya < 0,05 dan nilai t hitung 6,410 > t tabel 0, 199 maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kedua akun media
sosial tersebut memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan kesadaran merek.
Namun, konten Instagram @Purnamarafli_ terbukti lebih efektif dalam
meningkatkan kesadaran merek konten yang diposting memiliki daya tarik yang
lebih kuat dan mampu memberikan dampak yang lebih besar terhadap audiens
dibandingkan dengan TikTok @Hanya_Backpacker.