Kegiatan IUU fishing ini merupakan ancaman paling nyata terhadap
kelestarian sumberdaya perikanan di wilayah perairan Indonesia, kapal perikanan
berbendera Indonesia yang melakukan kegiatan penangkapan tanpa memiliki ijin
penangkapan, tidak mengikuti ketentuan nasional dan internasional serta tidak
melaporkan hasil tangkapan ikannya juga tergolong sebagai praktek IUU fishing.
Melihat permasalahan yang ada, salah satu langkah yang diambil oleh Indonesia
untuk menjaga komoditas perikanan tetap tersertifikasi adalah melakukan
kerjasama dengan negara atau organisasi internasional yang memiliki keahlian di
bidang pengelolaan perikanan, salah satunya adalah Uni Eropa. Kerjasama
Indonesia-Uni Eropa dalam pengelolaan perikanan terlihat dari ratifikasi European
Council Regulation 1005/2008 (ECR 1005/2008), sebuah hukum yang mengatur
pelarangan masuknya produk perikanan hasil kegiatan Illegal, Unreported,
Unregulated Fishing (IUU Fishing) ke pasar UE atau Non UE, dan seluruh produk
perikanan yang akan dikirimkan untuk tujuan ekspor diwajibkan memiliki Catch
Certificate (CC) atau Sertifikat Hasil Tangkap Ikan (SHTI) (European Commision,
2023).
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah ditetapkan, maka tujuan penelitian
“Pengaruh Kebijakan Negara Uni Eropa Terhadap Penerbitan Sertifikat Hasil
Tangkapan Ikan (SHTI) di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman
Jakarta” ini ialah 1) Mengetahui kebijakan Uni Eropa terhadap SHTI. 2)
Menganalisis model kebijakan SHTI Uni Eropa terhadap sektor perikanan di
Indonesia. 3) Menganalisis dampak penerapan SHTI di Indonesia terhadap tingkat
ekspor hasil perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman
Jakarta untuk Uni Eropa.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2024 sampai dengan Agustus 2024.
Lokasi penelitian dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam
Zachman Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data
yang dilakukan adalah dengan metode survei dengan melakukan observasi
langsung ke lapangan dan menggunakan kuesioner.
Hasil pengamatan menunjukkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
Nizam Zachman Jakarta adalah Tujuan utama Uni Eropa dalam menerapkan SHTI
adalah untuk mencegah, menghalangi, dan menghapuskan praktik penangkapan
ikan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (Illegal, Unreported, and
Unregulated - IUU Fishing). Kebijakan Uni Eropa terkait Sertifikat Hasil
Tangkapan Ikan (SHTI) telah memberikan dampak positif khususnya di Pelabuhan
Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta, yaitu hasil tangkapan ikan mulai dari
tahapan penangkapan, pengolahan, pengangkutan dan pemasarannya dapat
dipastikan asal-usulnya serta dapat membantu nelayan untuk memperlancar
kegiatan perdagangan hasil tangkapan ikan dari laut oleh kapal penangkap ikan
Indonesia dan/atau kapal penangkap ikan asing baik secara langsung maupun tidak
langsung dipasarkan keluar negri seperti Uni Eropa