Salah satu masalah perikanan tangkap adalah terlalu besarnya upaya
tangkap dengan semakin bertambahnya jumlah kapal yang melakukan operasi
penangkapan ikan dari tahun ke tahun. Hal ini mengakibatkan jumlah tangkapan
yang semakin besar dari tahun ke tahun yang dapat mengakibatkan terjadinya
tangkap lebih (over fishing) dan peluang terjadinya beberapa pelanggaran lainnya
dalam kegiatan penangkapan ikan (Wulandari, 2019). Data-data mengenai jenisjenis pelanggaran kapal perikanan di perairan WPP 571 perlu dipaparkan agar dapat
menjadi data yang bermanfaat untuk kegiatan pengawasan kapal perikanan di
Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Belawan.
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2024,
bertempat di kapal pengawas kelautan dan perikanan Hiu 01 yang merupakan salah
satu armada kapal pengawas milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
yang saat ini pengoperasiannya dikelola oleh Unit pengelola teknis (UPT) Stasiun
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Belawan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
eksplorasi langsung di lokasi penelitian mengambil data primer dengan mengikuti
aktivitas tim pengawas perikanan dalam melakukan pengawasan terhadap kapal
yang sedang melakukan kegiatan penangkapan atau pengangkutan ikan di Selat
Malaka menggunakan kapal pengawas Hiu 01. Selain data primer, data sekunder
diperoleh dari berbagai literatur atau merujuk kepada beberapa informasi yang telah
ada sebelumnya yang telah dilakukan oleh pihak lain. Jenis data sekunder yang akan
diperoleh dalam penelitian ini merupakan data pelanggaran kapal selama lima tahun
terakhir, penelitian sebelumnya dan merujuk pada peraturan-peraturan yang terkait.
Dari data yang diperoleh tersebut dapat diketahui berbagai macam jenisjenis pelanggaran dan sebaran lokasi pelanggaran kapal perikanan seperti
pelanggaran kapal berdasarkan ukuran kapal, pelanggaran kapal berdasarkan alat
tangkap, persentase pelanggaran kapal berdasarkan jenis pelanggarannya serta
sebaran lokasi-lokasi dapat diketahui dimana kapal-kapal perikanan tersebut
melakukan pelanggaran diantaranya seperti sebaran pelanggaran kapal berdasarkan
jenis pelanggarannya, sebaran pelanggaran berdasarkan alat tangkap dan sebaran
pelanggaran berdasarkan ukuran kapal.
Pelanggaran kapal perikanan di WPP 571 Selat Malaka merupakan isu
serius yang perlu ditangani secara komprehensif serta diperlukan upaya kolektif
dari berbagai pihak-pihak terkait untuk meningkatkan pengawasan bidang kelautan
dan perikanan serta kepatuhan para pelaku usaha perikanan terhadap regulasi
sehingga dapat mewujudkan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan di WPP 571
Selat Malaka.