Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan.contohnya seperti Ibadah
puasa di Indonesia tidak setiap saat berjalan dengan lancar dikarenakan ada kebijakan
penutupan rumah makan saat puasa yang menuai pro dan kontra bagi Masyarakat
Indonesia. Polemik tersebut diangkat kedalam konten tiktok. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui bagaimana resepsi khalayak terhadap isi konten tersebut.
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori resepsi (Stuart
Hall). Resepsi didefinisikan sebagai cara-cara pemberian makna terhadap karya,
sehingga audiens atau khalayak dapat memberikan tanggapan terhadap karya tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui paradigma post
positivisme. Metode yang digunakan metode analisis resepsi dengan sifat penelitian
deskriptif kualitatif. Dan menggunakan pengumpulan data dengan Focus Group
Discussion.
Dari hasil penelitian yang sudah peneliti lakukan FGD dengan 7 informan,
terdapat 14 jawaban dominan atau setuju, 13 jawaban oposisi atau dapat dikatakan bisa
setuju dan tidak setuju, dan 15 jawaban oposisi atau tidak setuju terkait kebijakan
rumah makan tutup saat Ramadhan.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah setelah menonton konten tiktok
@pares.id tersebut, para informan tidak setuju apabila rumah makan tutup saat
Ramadhan sebab hal tersebut dapat mendeskriminasikan kelompok tertentu.