Indonesia sebagai negara maritim memiliki kekayaan sumber daya perikanan
yang berlimpah, menjadikan Indonesia mempunyai hasil laut yang melimpah
terutama ikan. Ikan merupakan bahan pangan yang biasa dikonsumsi sebagai lauk
pauk. Ikan tuna merupakan salah satu hasil perikanan yang memiliki potensi besar
baik pada sektor penangkapan maupun industri pengolahan. Ikan tuna memiliki
kandungan protein tinggi, berkisar antara 22,6-26,2 g/100 g daging dan lemak yang
rendah berkisar antara 0,2-2,7 g/100 g daging, mineral dan vitamin (Handoko et al.,
2021).
Hasil tangkapan Tuna di perairan Samudera Hindia biasanya dijadikan bahan
baku industri pengolahan ikan tuna dengan keadaan yang beku, dan ada juga yang
masih dalam bentuk ikan yang utuh dan ikan tersebut dalam keadaan beku untuk
diekspor. Nilai ekspor PT. Kilat Maju Jaya Jakarta sangat tergantung pada
permintaan pasar yang sering berubah, oleh karena itu perusahaan harus selalu
memiliki persediaan tuna agar selalu dapat memenuhi pasar. untuk memenuhi
permintaan pasar perusahaan Prosedur dan cara pembelian bahan baku yang baik
dan sesuai dengan kondisi perusahaan akan sangat menunjang kegiatan produksi.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis teknis penyediaan bahan baku
untuk produk pengolahan ikan tuna di PT. Kilat Maju Jaya, dan (2) menghitung
persediaan optimum bahan baku serta menentukan faktor – faktor yang
mempengaruhi ketersediaan bahan baku untuk produk ikan tuna di PT. Kilat Maju
Jaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2024, di PT.
Kilat Maju Jaya. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus yang terjadi di PT. Kilat
Maju Jaya Jakarta, data dianalisis secara deskriptif untuk menjelaskan tentang jenis
dan asal bahan baku, sedangkan untuk mendeskripsikan ketersediaan bahan baku
terhadap stock ikan tuna di PT. Kilat Maju Jaya Jakarta menggunakan rumus Heizer
& Render (2021).
Jenis yang digunakan untuk ketersediaan ikan tuna di PT. Kilat Maju Jaya
adalah Big eye dan Yellow fin tuna. PT. Kilat Maju Jaya ini sebagai suplier,
perusahaan ini memiliki kapalnya sendiri untuk menangkap ikan, dan ikan yang
ditangkap kemudian disortir lalu ditempatkan di mesin pendingin sesuai jenis dan
ukuran, kemudian dijual dan ekspor keluar negeri.
Hasil perhitungan persediaan bahan baku jika menggunakan metode min-max
stock pada PT. Kilat Maju Jaya pada bulan Juni untuk jenis yellow fin tuna sebanyak
91.201 kg dan ikan tuna big eye tuna sebanyak 3.022 kg dengan total hasil
tangkapan sebanyak 94.223 kg. Untuk bulan Juli Hasil tangkapan yellow fin tuna
sebesar 151.416 kg dan big eye tuna sebesar 40.738 kg dengan Total 192.154 kg.