Ikan gurami (Osphronemus gouramy) adalah ikan asli Asia Tenggara yang terdapat
di beberapa wilayah Indonesia, seperti Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Ikan
gurami tumbuh sangat lambat dibandingkan dengan spesies ikan air tawar lainnya,
lambatnya pertumbuhan ikan bisa disebabkan belum optimalnya pemanfaatan
pakan yang dikonsumsi untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk
pertumbuhan. Ikan gurami yang berukuran 5 cm adalah benih dengan pertumbuhan
yang paling lambat, hal ini disebabkan oleh perubahan kebiasaan makan dari
pemakan serangga menjadi pemakan segala (omnivora), serta kecenderungan
mereka untuk memakan daun pada usia delapan bulan (Nugraha et al., 2020).
Penambahan asam amino dilakukan untuk menyempurnakan dan menyeimbangkan
nutrisi dalam pakan, melalui upaya menjaga keseimbangan dan kelengkapan asam
amino, serta meningkatkan kualitas protein yang tersedia (Furuya dan Furuya,
2010). Maka dari itu penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh
penambahan kadar metionin terhadap laju pertumbuhan benih gurami. Ikan yang
digunakan adalah gurami sebanyak 48 ekor dengan ukuran 4-5 cm, Penelitian ini
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan
dan 3 ulangan, perlakuan P0 kontrol tanpa penambahan kadar metionin, perlakuan
P1 dengan penambahan kadar metionin 2 g/kg, perlakuan P2 dengan penambahan
kadar metionin 4 g/kg, perlakuan P3 dengan penambahan kadar metionin 6 g/kg.
Parameter yang di uji adalah pertumbuhan benih gurami. Hasil penelitian
menunjukkan, pemberian kadar metionin pada pakan komersil benih gurami 2 g/kg
mendapatkan nilai terbaik menghasilkan pertumbuhan spesifik 2,42%/hari dan nilai rasio konversi pakan 1,29.