Informasi
Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog
Text
FENOMENA FOMO COFFEE SHOP SEBAGAI GAYA HIDUP DI KALANGAN REMAJA PENGUNJUNG KURASU COFFEE (STUDI FENOMENOLOGI DI KURASU COFFEE)
Fenomena Fear Of Missing Out (FOMO) semakin berkembang di kalangan
remaja, khususnya dalam budaya nongkrong di coffee shop. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana coffee shop, khususnya Kurasu Coffee di Jakarta
Selatan, menjadi gaya hidup remaja yang dipengaruhi oleh FOMO.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan
menggunakan fenomenologi Edmund Husserl mengkaji makna coffee shop bagi
remaja dengan Teori Interaksi Simbolik Blumer.
Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam dengan
tujuh informan yang aktif dalam budaya nongkrong di coffee shop dan aktif dalam
media sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa FOMO mendorong remaja untuk terus
mengikuti tren coffee shop untuk mempertahankan eksistensi sosial mereka. Coffee
shop bukan hanya tempat untuk bersantai, tetapi juga wadah ekspresi diri melalui
fasion, konten di media sosial, dan interaksi sosial.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah coffee shop saat ini sudah menjadi
bagian dari gaya hidup para remaja. Selain itu fenomena ini memunculkan pola
konsumsi yang cenderung konsumtif dan hedonis. Coffee shop tidak hanya tempat
ngopi, tetapi juga simbol gaya hidup FOMO. Interaksi sosial membentuk ekspresi
identitas lewat outfit, media sosial, dan tren WFC. Hal ini memperkuat status serta
eksistensi individu
Ketersediaan
Informasi Detail
Judul SeriVersi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain