Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
keengganan masyarakat Kelurahan Kebayoran Lama Utara untuk beralih ke
kendaraan bermotor listrik. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya tingkat
adopsi motor listrik di Indonesia, meskipun pemerintah telah memberikan insentif
dan kampanye untuk mendorong peralihan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara
mendalam terhadap sebelas informan, terdiri dari tujuh pengguna motor bensin,
satu pengguna motor listrik, dua praktisi industri, dan satu ahli psikologi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa keengganan masyarakat dipengaruhi oleh
serangkaian faktor yang saling terkait dan memperkuat. Faktor-faktor tersebut
meliputi sikap negatif terhadap motor listrik, persepsi harga yang tinggi, kesadaran
lingkungan yang rendah, kurangnya informasi dan pemahaman tentang insentif
pemerintah, lemahnya norma sosial pendukung, persepsi kendali yang rendah
terhadap infrastruktur dan layanan pendukung, serta hambatan psikologis seperti
status quo bias, anchoring bias, kebiasaan lama, rendahnya self-efficacy, minimnya
social proof, dan persepsi motor listrik sebagai teknologi yang rumit. Temuan ini
menunjukkan bahwa keengganan masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh
pertimbangan teknis dan ekonomi, tetapi juga oleh faktor psikologis, sosial, dan
kultural yang kompleks. Oleh karena itu, upaya mendorong peralihan ke motor
listrik perlu memperhatikan seluruh dimensi tersebut secara komprehensif dan
disesuaikan dengan kondisi serta pengalaman masyarakat.