Penelitian ini menganalisis kualitas perairan melalui parameter suhu
permukaan laut (SPL), salinitas, dan total padatan tersuspensi (Total Suspended
Solids/TSS), serta memetakan sebarannya pada habitat terumbu karang di Pulau
Pari periode 2019–2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPL berfluktuasi di
luar kisaran ideal (28–30 °C), dengan beberapa tahun melebihi 31 °C, sementara
tahun 2022 berada di bawah 27 °C. Salinitas secara konsisten lebih rendah dari
standar (33–34 ppt), berada pada kisaran 30–32 ppt akibat pengenceran dari proses
hidrologis lokal. TSS umumnya masih di bawah ambang batas (20 mg/L), meskipun
pada tahun 2019 dan 2024 mendekati nilai kritis. Pemetaan spasial memperlihatkan
dua zona lingkungan: wilayah timur–utara sebagai zona kritis dengan suhu tinggi,
salinitas rendah, dan TSS relatif tinggi; serta wilayah barat–selatan sebagai zona
penyangga dengan kondisi perairan lebih stabil. Temuan ini menegaskan adanya
tekanan lingkungan majemuk terhadap terumbu karang di Pulau Pari, terutama dari
suhu ekstrem dan salinitas rendah kronis, meskipun kejernihan perairan relatif
masih terjaga. Penelitian ini memberikan dasar ilmiah bagi pemantauan jangka
panjang dan pengelolaan berkelanjutan ekosistem terumbu karang di wilayah
tersebut.