Kekerasan fisik Kekerasan fisik terhadap anak adalah masalah yang mencakup
berbagai bentuk tindakan yang dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan
pada kesejahteraan anak. Kasus ini sangat memprihatinkan mengingat pelaku
kekerasan kerap kali merupakan orang tua atau anggota keluarga terdekat, yang
seharusnya berperan sebagai pelindung utama anak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana kekerasan
fisik pada anak dalam lingkungan rumah tangga serta bagaimana pertimbangan
hakim terhadap pelaku tindak pidana kekerasan fisik pada anak dalam lingkungan
rumah tangga pada putusan Nomor : 11/Pid.Sus/2024/PN.Bojonegoro. Metode
penelitian ini menggunakan metode hukum normatif serta pendekatan penelitian ini
difokuskan pendekatan kasus sebagai bahan hukum primer. Data sekunder berupa
Undang-undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Undang-undang
Perlindungan Anak, serta literatur akademik dan jurnal hukum juga dianalisis.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui bahan hukum primer dan sekunder,
sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk mengolah dan
menafsirkan data secara sistematis dan menyeluruh. Hasil penelitian ini yang
dilakukan penulis, diperoleh sebuah kesimpulan bahwa penegakan hukum dalam
perkara ini telah mengikuti prosedur hukum formil, namun masih terdapat
kekurangan dalam penerapan hukum secara substantif. Majelis Hakim dalam
putusan tersebut menjatuhkan pidana ringan terhadap pelaku meskipun terdapat
cukup bukti mengenai dampak kekerasan yang dialami korban. Pertimbangan
hukum belum sepenuhnya mencerminkan prinsip perlindungan anak sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.