Transformasi digital diwujudkan melalui peluncuran aplikasi Identitas
Kependudukan Digital (IKD) guna mempermudah layanan kependudukan.
Namun, tingkat penggunaannya masih rendah di Kecamatan Kebayoran Lama,
sehingga menimbulkan pertanyaan terkait efektivitas strategi sosialisasi
pemerintah daerah.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Difusi Inovasi dari
Everett M. Rogers, yang menjelaskan pentingnya inovasi, saluran komunikasi,
waktu dan sistem sosial dalam memengaruhi adopsi suatu teknologi oleh
masyarakat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, paradigma
konstruktivis, metode studi kasus, dan sifat deskriptif untuk menggambarkan
fenomena mendalam. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara
mendalam, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi sosialisasi aplikasi
Identitas Kependudukan Digital (IKD) meliputi pendekatan operasional,
persuasif, tanggung jawab sosial, dan kerja sama dengan pihak lokal. Meski
memanfaatkan jemput bola dan media sosial, tantangan utama adalah rendahnya
penggunaan, terutama pada lansia yang tidak memiliki handphone.
Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa strategi komunikasi yang
inklusif, interaktif, dan sesuai karakter sosial masyarakat menjadi kunci adopsi
aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD), dengan Humas berperan penting
menjembatani kebijakan pemerintah dan partisipasi masyarakat.