Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya literasi keuangan syariah di Indonesia. Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan menunjukkan adanya kesenjangan, sehingga diperlukan strategi komunikasi yang efektif, khususnya bagi generasi muda. Otoritas Jasa Keuangan melalui Indonesia Sharia Financial Olympiad menjadi salah satu upaya untuk menjawab tantangan tersebut.
Penelitian ini menggunakan Teori Manajemen Relasi dari Hon & Grunig dengan dimensi kepercayaan, komitmen, kepuasan, dan kontrol kebersamaan, serta dikaitkan dengan strategi humas meliputi operasional, persuasif-edukatif, tanggung jawab sosial, dan kerjasama.
Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan dan peserta Indonesia Sharia Financial Olympiad, kemudian dianalisis dengan tahapan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan menggunakan paradigma konstruktivisme.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi humas melalui Indonesia Sharia Financial Olympiad berjalan efektif. Kegiatan terorganisir sesuai karakter pelajar (operasional), meningkatkan kesadaran (persuasif-edukatif), mencerminkan komitmen jangka panjang (tanggung jawab sosial), dan memperluas jangkauan melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan (kerjasama).
Dengan demikian, kegiatan ini efektif dalam meningkatkan literasi keuangan syariah generasi muda. Namun, masih perlu pengembangan dan perluasan sasaran. Penelitian ini merekomendasikan strategi komunikasi yang terus agar kesenjangan literasi dan inklusi dapat mendukung perkembangan keuangan syariah di Indonesia.