TikTok sebagai salah satu platform media sosial kini menjadi ruang utama
bagi remaja hedonis di Jakarta Selatan dalam menunjukkan diri dan membentuk
citra sosial. Fungsi TikTok telah melampaui hiburan, menjadi bagian dari gaya
hidup serta sarana untuk memperoleh pengakuan sosial. Dalam kesehariannya,
remaja menghadapi berbagai tekanan sosial yang mendorong mereka untuk tampil
menonjol dan mengikuti tren demi mempertahankan eksistensi di dunia digital.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana gaya hidup
Hedonisme remaja tergambar dalam konten TikTok, serta bagaimana pengaruh
tuntutan sosial dan keinginan eksistensi membentuk perilaku digital mereka.
Dalam praktiknya, banyak remaja yang mencitrakan diri melalui konten visual
seperti fesyen, aktivitas sosial, serta keterlibatan dalam tren yang sedang viral.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma
interpretif dan strategi studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi
terhadap konten TikTok, wawancara mendalam dengan beberapa informan, dan
dokumentasi. Fokus penelitian adalah remaja yang aktif menggunakan TikTok
dan berdomisili di Jakarta Selatan.
Kerangka teori yang digunakan adalah teori ruang publik, yang
menjelaskan bahwa individu cenderung mencari kepuasan dan pengakuan dari
lingkungan sosial. Dalam konteks ini, TikTok menjadi ruang strategis bagi remaja
untuk membentuk citra dan identitas digital yang disesuaikan dengan preferensi
audiens serta tekanan sosial yang ada.
hasil penelitian ditemukan bahwa TikTok memiliki peran besar dalam
memengaruhi gaya hidup dan pembentukan identitas remaja Hedonisme. Media
sosial ini menjadi alat untuk menciptakan pencitraan diri, sekaligus ruang respons
terhadap ekspektasi sosial, di mana eksistensi digital menjadi kebutuhan penting
dalam proses aktualisasi diri remaja masa kini.