Dilts Foundation merupakan yayasan sosial yang bergerak di bidang
pendidikan dan kesehatan untuk anak marjinal. Yayasan Dilts Foundation
memiliki rumah belajar untuk anak marjinal yaitu yang berasal dari keluarga tidak
mampu atau terputus sekolahnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola
komunikasi antara guru dengan anak binaan. Rumah belajar ini terbentuk untuk
mengurangi anak marjinal berada di jalanan, sebagai tempat untuk mereka
berkretivitas dan mencegah untuk mereka pergi ke warnet.
Landasan teoritis dalam penelitian ini adalah Teori Interpretasi, Teori
Etnometodologi dan Teori Self Disclosure. Landasan konseptual yang digunakan
adalah komunikasi, pola komunikasi, tiga pola komunikasi dalam proses belajar
mengajar, keluarga marjinal, guru dan anak-anak Dilts Foundation.
Desain penelitian adalah paradigma konstruktivisme, pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif, metode yang digunakan adalah metode
etnometodologi dalam melakukan interpretasi, sifat penelitian dalam penelitian ini
adalah deskriptif dan key informan dalam penelitian ini Bapak Bayu Indra
Kusuma dan 10 informan adalah 2 guru dan 8 anak binaan.
Hasil penelitian dan pembahasan yaitu ada 2 pola komunikasi yang
digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu pola komunikasi dua arah atau
komunikasi sebagai interaksi dan pola komunikasi banyak arah atau komunikasi
sebbagai transaksi.
Kesimpulan yang peneliti dapatkan yaitu pola komunikasi banyak arah
atau komunikasi sebagai transaksi dilakukan oleh guru terhadap anak binaan pada
saat pelajaran umum seperti di sekolah dan pola komunikasi dua arah atau
komunikasi sebagai interaksi dilakukan pada saat pelajaran music seperti gitar,
drum dan sebagainya.