Naturalisasi pemain dalam sepak bola Indonesia menjadi isu yang memunculkan perdebatan, terutama di kalangan suporter. Mees Hilgers sebagai pemain naturalisasi menimbulkan respons beragam karena statusnya yang jarang dimainkan namun tetap dipanggil ke timnas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode studi kasus mengkaji bagaimana PSSI dan Erick Thohir membentuk kesan terhadap pemain naturalisasi melalui media sosial dengan Teori Manajemen Impresi
Data dikumpulkan lewat wawancara mendalam dengan delapan informan dari La Grande Indonesia dan Ultras Garuda, serta observasi media sosial.
Hasil penelitian menunjukkan respons yang beragam dari La Grande Indonesia dan Ultras Garuda. Sebagian menerima Hilgers sebagai bagian dari nasionalisme baru, sebagian lagi menolaknya karena kontribusinya dinilai kurang.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan impresi yang dibentuk PSSI belum diterima merata. Persepsi suporter dipengaruhi ekspektasi, pengalaman, dan nilai nasionalisme masing-masing. Konsistensi citra yang ditampilkan juga menentukan keberhasilan impresi yang dibangun.