Detail Cantuman

Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog


Text

PERBEDAAN GAYA KOMUNIKASI PADA KARYAWAN GENERASI X, GENERASI Y, DAN GENERASI Z DI MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Komunikasi Chat PT Multi Hanna Kreasindo Tbk)

PT Multi Hanna Kreasindo Tbk has employees with diverse backgrounds,
including regional and educational backgrounds. Generation X, Y, and Generation Z
employees also make up a significant portion of the company's workforce. Differences in
language style, word choice, familiarity with norms, and mindsets between each
generation can contribute to errors in employee interactions.
The theory used in this study is symbolic interactionism, which examines how
individuals interpret the messages of symbols, particularly when communicating via
social media.
This study employs a qualitative paradigm with a post-positivism paradigm, a
scientific research approach that recognizes that social reality is complex and cannot be
fully measured objectively. It must be systematically studied using scientific methods that
are more open to interpretation and context.
The subjects of this study were two Generation X employees, two Generation Y
employees, and two Generation Z employees. The study used interviews with these
employees and observations to determine the interactions and work communication that
occur among them.
The results of the research obtained by the author are that the communication
styles of employees of generation X, generation Y, and generation Z have their own
characteristics because they apply the theory of symbolic interactionism, the employees
do not have difficulty in digesting meaning, only there are difficulties from generation X
who are more able to communicate directly compared to generation Y and generation Z.
In addition, intellectual background also influences the meaning of the messages
conveyed by each generation.

 Ketersediaan

#
Perpustakaan USNI Kampus B (SKRIPSI) IKOM 2025
8250326
Tersedia

  Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
IKOM 2025
Penerbit
 : Universitas Satya Negara Indonesia  : BEKASI
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
IKOM 2025
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas

  • Perbedaan Gaya Komunikasi Pada Karyawan Generasi X, Generasi Y, dan Generasi Z (Studi Kasus PT Multi Hanna Kreasindo)
    PT Multi Hanna Kreasindo Tbk memiliki karyawan dengan latar belakang yang berbeda-beda, baik perbedaan daerah bahkan pendidikan. Karyawan yang termasuk ke dalam kategori generasi X, Y, dan generasi Z menjadi topik utama dalam penelitian ini. Terjadinya perbedaan gaya bahasa, pemilihan kata, pengetahuan tentang norma, dan pola pikir yang berbeda antara masing-masing generasi mampu menjadi alasan terjadi perbedaan pemaknaan. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori interaksionisme simbolik, bagaimana masing-masing individu memaknai pesan dari sebuah simbol, dalam hal ini ketika komunikasi dilakukan dengan media sosial. teori ini memiliki relevansi yang kuat dalam menjelaskan topik yang dibahas oleh peneliti untuk menemukan pemaknaan simbolisme dari individu yang berinteraksi, dalam hal ini adalah karyawan pada suatu tempat kerja lintas generasi Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan paradigma postpositivisme seabagai salah satu pendekatan dalam penelitian ilmiah yang mengakui bahwa kenyataan sosial itu kompleks dan tidak sepenuhnya bisa diukur secara objektif dan dikaji secara sistematis dengan metode ilmiah yang lebih terbuka terhadap interpretasi dan konteks. Subjek penelitian adalah dua orang karyawan generasi X, dua orang karyawan generasi Y, dan dua orang karyawan generasi Z. Sedangkan objek penelitiannya menggunakan wawancara dengan para karyawan dan observasi untuk mengetahui bagaimana interaksi dan komunikasi kerja yang terbangun diantara para karyawan. Hasil penelitian yang didapatkan penulis adalah gaya komunikasi para karyawan generasi X, generasi Y, dan generasi Z memiliki karakternya masing-masing karena mengaplikasikan dengan teori interaksionisme simbolik, para karyawan tidak memiliki kesulitan dalam mencerna makna hanya saja ada kesulitan dari generasi X yang lebih bisa berkomunikasi secara langsung dibandingkan dengan generasi Y dan generasi Z.