Pencemaran lingkungan merupakan masalah serius yang berdampak negatif bagi kehidupan
manusia. Pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga komunitas dan
media. Di era digital, media sosial menjadi sarana efektif untuk menyuarakan isu lingkungan. Kehadiran
kreator konten ekologi seperti Jerhemy Owen menunjukkan bahwa media memiliki peran penting dalam
menyebarluaskan kesadaran lingkungan, sebagaimana komunitas Rumah Edukasi Pilah Sampah yang
turut berkontribusi dalam edukasi perilaku ramah lingkungan.
Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Teori Perilaku Terencana, dengan
tujuan utama untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan antara Daya Tarik Kreator Konten
Ekologi, Kepercayaan pada Rumah Edukasi KPS, Fungsi Kepedulian Alam, dan Keterlekatan Media
Sosial terhadap Intensi Berperilaku Ramah Lingkungan followers Instagram Pilah Sampah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif merujuk pada paradigma positivistik, bersifat
eksplanatif, dan dilakukan melalui metode survei kepada 99 responden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan nonprobability sampling dengan rumus Taro Yamane, dan data dianalisis menggunakan
software IBM SPSS 27.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap variabel dependen. Pertama, variabel X1 (Daya Tarik Kreator Konten Jerhemy Owen)
memiliki nilai signifikansi 0,032 < 0,05 dengan t hitung -2,176 < 1,986, sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima. Kedua, variabel X2 (Kepercayaan pada Rumah Edukasi KPS) menunjukkan nilai signifikansi
0,003 < 0,05 dan t hitung 3,105 > 1,986, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ketiga, variabel X3 (Fungsi
Kepedulian Alam) memiliki nilai signifikansi 0,005 < 0,05 dan t hitung 2,854 > 1,986, sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima. Keempat, variabel X4 (Keterlekatan Media Sosial) mencatat nilai signifikansi
0,048 < 0,05 dengan t hitung 2,058 > 1,986, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil uji ANOVA
menunjukkan bahwa keempat variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap intensi
berperilaku ramah lingkungan dengan Perolehan F hitung 11,462 > 2,311 (df = 94; α = 0,025), sehingga
Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulannya, Daya Tarik Kreator Konten, Kepercayaan pada Komunitas, Fungsi Kepedulian
Alam, dan Keterlekatan Media Sosial secara signifikan memengaruhi intensi berperilaku ramah
lingkungan followers Instagram Pilah Sampah. Menariknya, pengaruh dari Daya Tarik Kreator Konten
Ekologi Jerhemy Owen bersifat negatif atau terbalik terhadap intensi tersebut, sementara variabel Fungsi
Kepedulian Alam memberikan kontribusi paling efektif. Hal ini menunjukkan bahwa pesan-pesan
lingkungan yang menyentuh aspek kepedulian alam lebih kuat dalam membentuk niat individu untuk
berperilaku ramah lingkungan.