Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya ikan
mujair (Oreochromis mossambicus) di kolam tanah di Desa Gunung Meraksa Baru,
Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2025 dengan
melibatkan 8 responden pembudidaya. Metode penelitian yang digunakan adalah
survei dengan wawancara langsung menggunakan kuisioner, serta pengukuran
parameter kualitas air meliputi suhu, pH, konduktivitas, Total Dissolved Solids
(TDS), Dissolved Oxygen (DO) dan salinitas.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata produksi ikan mujair dalam
satu siklus budidaya mencapai 11.075 kg dengan harga jual Rp22.000/kg, sehingga
total penerimaan rata- rata mencapai Rp243.650.000. Total biaya rata-rata yang
dikeluarkan sebesar Rp172.514.000, sehingga diperoleh pendapatan sebesar
Rp71.136.000 per siklus. Nilai R/C Ratio yang diperoleh sebesar 1,4 menunjukan
bahwa usaha ini layak dikembangkan. Nilai BEP produksi sebesar 7.842 kg dan BEP
harga sebesar Rp16.021/kg. Payback periode usaha ini tercapai dalam waktu sekitar
1,6 tahun atau 3 kali siklus budidaya.
Kualitas air di lokasi penelitian berada pada kisaran optimal untuk budidaya
ikan mujair, dengan suhu rata-rata 29,48°C , pH 7, konduktivitas 1.775 µS/cm, TDS
1.150 mg/L, DO 5 mg/L dan salinitas 0. Kendala yang dihadapi pembudidaya
adalah musim kemarau yang menyebabkan debit air sungai menurun dan musim
hujan lebat yang beresiko menimbulkan banjir. Upaya penanggulangan dilakukan
dengan membendung sisa air sungai saat kemarau dan membersihkan serta
membuka sedikit pipa pembuangan air saat hujan deras.
Berdasarkan hasil analisis finansial dan kualitas air, usaha budidaya ikan
mujair di Desa Gunung Meraksa Baru dinyatakan layak dikembangkan dan
berpotensi memberikan keuntungan yang signifikan bagi pembudidaya.