Illegal Fishing merupakan salah satu ancaman serius bagi keamanan
maritim dan kedaulatan negara, terutama bagi Indonesia sebagai negara
kepulauan. Penelitian ini menganalisis diplomasi maritim Indonesia
terhadap Filipina dalam menghadapi ancaman illegal fishing di perairan
Sulawesi selama periode 2019-2023. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis untuk mengkaji
kebijakan, perjanjian bilateral, serta mekanisme kerja sama antara kedua
negara dalam menangani permasalahan ini. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Indonesia menerapkan strategi diplomasi maritim
yang mencakup pendekatan hukum dan kerja sama bilateral. Indonesia
dan Filipina telah melakukan berbagai negosiasi serta memperkuat kerja
sama melalui forum maritim regional guna mengurangi aktivitas
penangkapan ikan illegal oleh nelayan Filipina di perairan Indonesia.
Selain itu, upaya penegakan hukum juga digunakan sebagai instrumen
untuk menekan angka pelanggaran. Akan tetapi, tantangan seperti
keterbatasan pengawasan, perbedaan kepentingan ekonomi, serta
dinamika politik dalam negeri kedua negara masih menjadi hambatan
penanganan masalah ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun
diplomasi maritim Indonesia telah menunjukkan hasil positif dalam
menekan kasus illegal fishing, penguatan kerja sama yang lebih erat,
terutama dalam aspek teknologi pemantauan dan mekanisme penegakan
hukum yang lebih efektif, masih diperlukan. Oleh karena itu,
peningkatan koordinasi serta diplomasi yang lebih adaptif menjadi kunci
dalam menjaga stabilitas maritim dan kedaulatan Indonesia di perairan
Sulawesi.