Aktivitas manusia, terutama penggunaan kendaraan bermotor yang
meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi, menjadi salah satu
penyebab utama pencemaran udara perkotaan melalui emisi gas buang. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif cross-sectional dengan pengamatan pada
5 parameter polutan udara (SO₂, NO2, PM10, PM₂,₅, dan Pb) selama 5 bulan pada
tahun 2023, di Jalan Kyai Maja, Jakarta Selatan. Setiap bulan dilakukan
pengamatan selama 2 hari dengan durasi 24 jam setiap hari. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hari bebas kendaraan bermotor secara signifikan menurunkan
konsentrasi semua parameter tersebut. Penurunan konsentrasi SO₂ berkisar antara
2.3% hingga 9%, NO2 antara 2,5% hingga 10%, PM10 antara 7,46% hingga 18,2%,
dan PM₂,₅ antara 10% hingga 18,7%. Penurunan Pb mencapai 33% pada Agustus
dan stabil sebesar 50% pada bulan-bulan berikutnya. Kesimpulannya, pelaksanaan
hari bebas kendaraan bermotor efektif menurunkan polusi udara di kawasan
tersebut dan dapat menjadi solusi dalam pengendalian pencemaran udara perkotaan.