Menunaikan haji bagi muslim di Indonesia tidak hanya semata-mata perjalanan spiritual, ada yang menganggap sebagai simbol status sosial agar dilegitimasi oleh lingkungannya sebagai orang mampu secara ekonomi dan taat beragama.Besarnya animo berhaji juga dialami di negara tetangga, sebagaimana mencuat dalam Forum Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (Mabims) ke- 17 di Malaysia Selasa 6 Desember 2016. Di negara tersebut antrian/menunggu berhaji pascamendaftar lama/panjang juga. Di Indonesia terlama 42 tahun (di wilayah Sulawesi Selatan) dan terpendek 9 tahun, di Malaysia ada yang mengantri selama 93 tahun, di Singapura selama 35 tahun, dan di Brunei Darussalam selama 3-4 tahun. Panjangnya antrean seiring kebijakan pemerintah Arab Saudi memotong kuota haji negara pengirim jamaah sebesar 20 persen. Kuota normal Indonesia adalah 211 ribu yang terkurangi 42.200 jamaah setiap tahun sejak 2013, Malaysia dalam empat tahun kuotanya berkisar 22 ribu, Singapura 680 jamaah, dan Brunei hanya 300 jamaah yang terkurangi. Indonesia merupakan mitra strategis bagi Arab Saudi karena memiliki berbagai persamaan kepentingan dan budaya. Keberadaan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia menjadi modal utama dalam membangun hubungan dengan negara-negara timur tengah, khususnya Arab Saudi.
Rumusan penelitian dalam penelitian ini adalah Bagaimana Kebijakan Pemerintah Arab Saudi Dalam Menaikkan Kouta Haji Indonesia. Menggunakan Teori Kebijakan Luar Negeri dan Kepentingan Nasional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan Menggunakan data Sekunder dan juga data Primer yang mana di peroleh melalui buku, jurnal, artikel dan juga dari wawancara yang berkenaan dengan
penelitian terkait untuk mendukung pengamatan. Hasil Penelitian ini yaitu Kebijakan Arab Saudi Dalam Menaikkan Kuota Haji Indonesia dikarenakan Indonesia mayoritas muslim terbesar, antrian calon jamaah haji yang panjang dan Indonesia merupakan mitra strategis bagi Arab Saudi karena memiliki berbagai persamaan kepentingan dan budaya, sehingga Arab Saudi menjawab ekpektasi Indonesia dalam menaikkan kuota haji walaupun itu semuanya masih harus adanya kesepakatan OKI, Organisasi Kerjasama Islam.