Informasi
Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog
Text
Kebijakan Pembatasan Ekspor Bahan Baku Teknologi Tinggi Oleh Jepang dan Implikasinya Terhadap Hubungan Bilateral Jepang Dan Korea Selatan
Setiap negara membuat suatu kebijakan untuk kepentingan nasionalnya. Seperti yang dilakukan Jepang yaitu membuat kebijakan pembatasan ekspor bahan baku teknologi tinggi terhadap Korea Selatan. Keamanan menjadi alasan dibalik kebijakan yang dibuat oleh Jepang. Korea Selatan tidak dengan mudah menerima kebijakan yang telah dibuat oleh Jepang tersebut. Korea Selatan menganggap bahwa Jepang telah melanggar aturan perdagangan internasional. Namun disisi lain, Jepang kembali menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran aturan perdagangan. Bermula dari kebijakan pembatasan ekspor tersebut, hubungan bilateral antara Jepang dan Korea Selatan yang semula berjalan dengan baik menjadi terganggu. Dengan menggunakan teori perdagangan internasional maka akan terlihat implikasi dari adanya pembatasan ekspor sangat dirasakan oleh kedua negara yaitu Jepang yang mengalami penurunan penjualan produknya di Korea Selatan dan juga adanya penurunan ekspor produk teknologi yang dirasakan oleh Korea Selatan. Meskipun isu pembatasan ekspor merupakan isu dibidang ekonomi, akan tetapi bidang politik dan keamanan juga terpengaruh dari adanya kebijakan pembatasan ekspor bahan baku teknologi tinggi ini. Hubungan politik Jepang dan Korea Selatan merenggang setelah kebijakan tersebut berlaku. Dibidang keamanan, Korea Selatan menunjukkan rasa kecewanya terhadap
Jepang dengan mengancam tidak memperpanjang perjanjian militer antara Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat atau yang lebih dikenal General Security of Military Information Agreement (GSOMIA). Perjanjian tersebut disepakati untuk melindungi informasi militer rahasia yang dibagi antara Seoul dan Tokyo.
Ketersediaan
Informasi Detail
Judul SeriVersi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain