Memaparkan mengenai Film Dua Garis Biru merupakan film drama remaja garapan Gina S. Noer, film ini memiliki kontroversi dikalangan masyarakat untuk melakukan seks bebas. Dapat dilihat dari pengambilan judul film ini yang merupakan plesetan dari dua
garis merah yang berarti positif hamil, Film ini pantas untuk dikaji karena untuk
renungan kita bersama bahwa pendidikan seks itu penting untuk remaja saat ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konstruksi realitas sosial, bagaimana proses individu dalam mengkonstruksikan realitas sosialnya dengan melihat dunia realitasnya yang mereka alami secara subjektif. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode interpretasi teks, pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rangkaian dialog dan gambar (scene) dalam film dua garis biru. Subjek penelitian ini adalah Film Dua Garis Biru. Sedangkan objek penelitianya adalah scene yang merepresentasikan perilaku remaja yang menunjukan kurangnya pendidikan seks dalam film tersebut .