Perbudakan atau ekploitasi sering kali terjadi pada masyarakat Indonesia
menengah kebawah. Jika mendengar kata eksploitasi, mungkin yang sering
terlintas dipikiran kita adalah mengenai anak-anak. Tahun lalu saja dunia
kemaritiman Indonesia digegerkan oleh pelarungan ABK yang dilakukan oleh
Kapal Long Xing 629 terhadap ABK yang berasal dari Indonesia. Pelarungan ini
sungguh menjadi tamparan keras bagi bangsa Indonesia dan hal tersebut dianggap
melanggar perjanjian kerja. Jika perbudakan atau ekploitasi ini sering terjadi,
pastinya ada langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia dalam melakukan
penanganan serta perlindungan yang ditujukan untuk anak buah kapal Indonesia
yang bekerja untuk perusahaan asing di luar negeri. Penelitian ini bersifat
kualitatif dengan metode eksplanatif untuk menjelaskan kolerasi antar variabel.
Tinjauan literatur, buku, penelusuran melalui daring, serta wawancara dengan
pihak terkait digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Penelitian ini
menggunakan teori konsep hak asasi manusia sebagai alat analisis. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini adalah upaya-upaya yang dilakukan pemerintah
Indonesia dalam menanggulangi serta meminimalisir eksploitasi terhadap anak
buah kapal Indonesia yang bekerja di kapal perikanan berbendara negara lain.