Konservatisme akuntansi adalah prinsip dimana perusahaan lebih berhatihati dalam menyajikan laporan keuangan dengan cara mendahulukan
pengungkapan biaya dan menunda pengungkapan laba sebagai upaya menghadapi
ketidakpastian kondisi perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh financial distress, cash flow, ukuran perusahaan, profitabilitas dan
leverage terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur sektor
industri dasar dan kimia yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) pada periode
2016-2020.
Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Populasi
dalam penelitian ini sebanyak 75 perusahaan dan jumlah sampel berdasarkan
kriteria sebanyak 95 perusahaan. Desain penelitian yang digunakan adalah
penelitian kausal. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder atau data tidak
langsung. Metode analisis data yang digunakan adalah model regresi linier
berganda dan diolah dengan menggunakan program SPSS Versi 22.
Hasil penelitian menunjukkan secara persial bahwa financial distress, cash
flow, profitabilitas tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Ukuran
perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi
sedangkan leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap konservatisme
akuntansi. Secara simultan financial distress, cash flow, ukuran perusahaan,
profitabilitas dan leverage berpengaruh singnifikan terhadap konservatisme
akuntansi. Pengujian koefisien determinasi menunjukkan financial distress, cash
flow, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage mempengaruhi sebesar 0,675
atau 67,5% terhadap konservatisme akuntansi dan sisanya 32,5% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.