Kehidupan Pasien Covid 19 mengalami masalah pelik dalam pengalaman
hidupnya ketika dinyatakan positif sebagai penderita. Hal ini diraskan oleh
beberapa indiviu penderita ketika berada dilingkungan sosialnya, maupun
dilingkugan wisma atlet tempat para pasien tersebut dirawat. Meski sudah
menjalani perawatan, namun stigma sosial tak sesuai yang dihapkan karena
banyak stigma negative yang menghantui para pasien covid 19. Pada penelitian
ini menggunakan pendekatan fenomenologi untuk mengetahui konstruksi realitas
sosial dan dunia kehidupan pasien Covid. Berdasarkan hasil penelitian
menemukan bahwa para pasien Covid berada pada konstruksi realitas yang tidak
bebas dan diikat oleh aturan dan sistem serta terjadi bias identitas karena adanya
pengucilan sosial dan anggapan buruk. Sehingga pengalaman para pasien Covid
terikat pada ketentuan mengikat dan mengalami penindasan fisik sehingga
kesadaran dalam memaknai kehidupannya sebagai manusia terdiskriminasikan.