Jaring arad (mini trawl) merupakan alat tangkap yang dominan berada di Desa
Kaliwlingi. Alat tangkap ini sejenis jaring berkantong yang bersifat menjaring apa
saja yang ada di dasar perairan. Hasil tangkapan jaring arad dapat dibedakan
menjadi dua yaitu hasil tangkapan utama dan hasil tangkapan sampingan. Tujuan
dari penelitian ini adalah menghitung komposisi hasil tangkapan dan menghitung
ukuran pertama kali tertangkap pada hasil tangkapan utama jaring arad. Analisis
data yang dilakukan analisis deskriptif untuk menggabungkan hasil observasi unit
penangkapan jaring arad yang beroperasi dengan hasil wawancara dengan nelayan
jaring arad, komposisi hasil tangkapan untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang
tertangkap dan menghitung ukuran pertama kali tertangkap. Hasil analisis
diperoleh bahwa unit penangkapan jaring arad meliputi perahu yang terbuat dari
kayu, nelayan jaring arad dioperasikan oleh 2-3 orang, dan alat tangkap jaring
arad terdiri atas sayap, badan, kantong, pelampung, pemberat, papan rentang, tali
ris, dan tali selambar. Hasil tangkapan jaring arad terdiri dari hasil tangkapan
utama dan hasil tangkapan lainnya. Hasil tangkapan hasil tangkapan utama (HTU)
sebanyak 16,98% dari hasil tangkapan total jaring arad, hasil tangkapan
sampingan (HTS) sebanyak 80,10% dan hasil tangkapan lainnya yang dibuang ke
laut 2,92% dari total jaring arad. Hasil dari analisis ukuran pertama kali
tertangkap Jumlah sampel yang digunakan untuk pengukuran panjang karapas
udang sebanyak 1.000 ekor dengan kisaran panjang mulai dari 29 – 56 mm. Hasil
dari analisis diperoleh nilai (Lc50) yaitu 41,5 mm.