Salah satu bagian dari media elektronik adalah film, film begitu lekat
dengan kehidupan masyarakat. Adapun peneliti tertarik mengkaji film Wonderful
Life, disebabkan adaya pesan moral mengenai suatu perjuangan dari seorang ibu
demi kesembuhan anak nya yang tersampaikan secara apik yang dapat dilihat dari
beberapa scene dalam film ini.
Film ini menuai pujian dari berbagai media, karena tidak banyak film
mengangkat sebuah kisah tentang anak disleksia. Film sering menjadi media
ekspresi kesenian dalam menceritakan kehidupan masyarakat Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Makna Pesan Moral pada film Wonderful Life.
Pendekatan pada penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yang
mana penelitian ini tanpa pengolahan data numeric angka. Penelitian ini pun
menggunakan teori semiotika, dimana segala sesuatu yang bisa diamati disebut
tanda, karena sejatinya tanda mencakup semua hal, tidak sebatas benda saja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa film memberikan contoh dari
bagaimana pola asuh yang salah, yang kemudian memiliki plot-twist bagaimana
seharusnya orangtua mengasuh anaknya yang mengalami disleksia. Pesan moral
yang kedua adalah mengenai edukasi terhadap disleksia yang notabene masih
belum diketahui oleh banyak orang.
Disleksia sebagaimana diketahui dalam dunia medis merupakan penyakit
saraf pada anak. Hal ini ditandai ketika ia kesulitan mengenali huruf, kata, hingga
kemampuan mengeja yang buruk. Dan diharapkan perindustrian film Indonesia
dapat lebih menitikberatkan pada pesan moral yang hendak disampaikan, dan
tidak hanya sekadar pada hiburan semata. Serta pesan moral pada film
WONDERFUL LIFE dapat disebarkan oleh para orangtua atau kerabat yang
memiliki anak kecil di lingkungannya yang mengalami disleksia.