Playing victim ialah perilaku yang toxic, dan dapat dianggap sebagai perilaku menyimpang. Pelaku yang melakukan tindakan ini bertujuan untuk memperoleh belas kasihan orang lain. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perilaku komunikasi playing victim dalam toxic friendship dengan teman sebaya.
Landasan teori yang digunakan adala teori interaksi sosial, yaitu ketika manusia melakukan interaksi dengan orang lain akan menghasilkan pesan serta mereka akan menilai situasi berdasarkan cara mereka untuk memahami dari pesan yang disampaikan.
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif melalui paradigma kontruktivis. Pendekatan penelitian ini yaitu fenomenologi. Metode penelitian kualitatif deskriptif. Menggunakan teknik pengumpulan data berupa, wawancara mendalam dan dokumentasi.
Hasil Penelitian bahwa penyebab pelaku melakukan playing victim karena ingin terlihat baik didepan orang lain, merasa iri dengan temannya sendiri, sangat butuh sesuatu maka tega menuduh temannya yang melakukan perbuatan tersebut, dan untuk mempertahankan dirinya sendiri agar tidak hanya dia yang dipandang jelek oleh orang lain.
Kesimpulan pada penelitian ini ialah perilaku komunikasi playing victim yang dialami korban berupa komunikasi verbal (kata-kata) dan nonverbal (tindakan).